Bismillahirrahmanirrahim.
Ade Malsasa Akbar <teknoloid@gmail.com>
Istilah kasar “pembajakan” (Inggris: piracy) untuk menyebut penggandaan software adalah propaganda para pengembang nonfree software[link1][link2][link3]. Istilah ini fitnah yang sangat menyimpangkan akal sehat, karena arti “pembajak” ialah “perampok yang membunuh korbannya secara massal dan merampas kendaraannya”, sementara pengguna software tidak membunuh siapa pun. Masyarakat yang memakai istilah ini tertipu propaganda. Motif propaganda ini adalah kekuasaan total pengembang nonfree software atas pengguna secara massal. Ketahuilah di mana ada istilah ini di situ masyarakat merasa ketakutan. Istilah ini sengaja didoktrinkan kepada masyarakat supaya kebebasan esensial pengguna (use-study-modify-share) dianggap kriminal, dan pelakunya masuk penjara. Istilah ini juga alat adu domba masyarakat, terbukti dengan adanya sayembara berhadiah[link1][link2] bagi sesiapa yang rela tetangganya masuk penjara dengan melaporkannya sebagai “pembajak”. Istilah ini juga yang mendoktrin masyarakat bahwa tidak ada software kecuali nonfree software.
Istilah yang benar untuk perbuatan pelanggaran lisensi adalah pelanggaran lisensi, tidak lebih, juga tidak fitnah. Orang yang sudah menyetujui lisensi kemudian melanggarnya, dia bersalah, tetapi dia tidak pantas disebut “pembajak”. Kesalahan dia sebatas melanggar janji bukan merampok dan membunuh orang. Jadi mari hapus istilah yang salah dan gantikan dengan istilah yang benar yang sesuai kenyataannya tanpa fitnah. Dengan menghapus istilah “pembajakan”, Anda mengurangi kekuatan para pengembang nonfree software, mengurangi rasa takut di masyarakat, dan memudahkan orang kenal free software.
Istilah “pembajakan” berasal dari para pengembang nonfree software, dan sama sekali tidak berasal dari komunitas free software, yang tujuannya untuk menghapuskan free software dan menyingkirkan orang-orangnya. Maka ini istilah fitnah yang sangat jahat dan saya anjurkan setiap orang untuk meninggalkan serta mengajak orang lain meninggalkannya.
Artikel ini terinspirasi oleh kamus istilah yang patut dihindari dari FSF.
Artikel bertopik software freedom ini berlisensi Creative Commons Attibution-NoDerivs 3.0 https://creativecommons.org/licenses/by-nd/3.0/.
[…] sayembara berhadiah bagi warga Indonesia yang rela tetangganya masuk penjara dengan tuduhan “pembajak” (tuduhan ini kotor dan fitnah). Tidak ada sejarahnya pengguna software masuk penjara kecuali software itu pasti […]
[…] kecuali yang tunduk taat lisensi mereka. Nonfree software menuduh pengguna dengan sebutan kotor “pembajak” (Inggris: pirate) apabila pengguna menolong diri sendiri dan orang lain. Tidak ada ceritanya […]
[…] Jangan Sebut Pengguna Software “Pembajak” […]
[…] doktrin nonfree software, kedua hak pengguna di atas dianggap perbuatan kriminal, dituduh sebagai “pembajakan”. Sebaliknya di komunitas free software, kedua hak di atas adalah hak setiap […]
[…] memiliki hak power & control yang total atas semua pengguna”. Pemikiran ini pula sumber istilah kotor “pembajakan” . Akibatnya, pengguna tidak berdaya. Inilah pemikiran yang melahirkan semua nonfree software, dan […]
[…] berbagi software dengan orang lain, jika pengguna melakukannya maka pengguna dikriminalkan & dituduh “pembajak”, dan ini merusak kehidupan sosial. MSO juga melarang pengguna mengubah software, yakni hak […]
[…] mau disamakan, software yang menuduh penggunanya “pembajak” bila membantu orang lain, dengan software yang […]
[…] menuduh penggunanya “pembajak” apabila menggandakan software ( walaupun pengguna sudah membelinya ), sementara GNU/Linux […]
[…] Di Restava ini saya juga sudah sering menyinggung mengenai ini, terutama di artikel Jangan Tuding “Pembajak”. Artikel ini saya tulis untuk menegaskan setegas mungkin bahwa istilah “pembajakan” […]
[…] Sumber : https://restava.wordpress.com/2017/02/18/jangan-sebut-pengguna-software-pembajak/ […]