Bantahan untuk Diri Sendiri Mengenai Penamaan GNU/Linux

Bismillahirrahmanirrahim.

Di antara argumentasi yang saya sendiri gunakan dulu pada waktu masih menyebut keseluruhan sistem sebagai Linux saja bukan GNU/Linux, saya sampaikan di sini berikut bantahannya. Argumentasi yang ditampilkan di sini adalah argumentasi saya sendiri, yang karena sudah terbukti tidak valid dan mengakibatkan kebingungan, saya anulir pada akhir 2015 menjadi “GNU/Linux”.

  1. Ketika dulu saya menganggap “ada orang menamakannya GNU/Linux, tetapi singkatnya bisa disebut Linux saja”, kini saya bantah “kenapa justru singkatnya disebut Linux saja, kenapa tidak GNU saja?”. “Padahal Linux 5 karakter, sedangkan GNU 3 karakter, GNU lebih cocok sebagai tetapi singkatnya“. Maka saya yang dulu tidak akan mampu menjawabnya. Karena saya yang dulu memang tidak pernah membaca www.gnu.org.
  2. Terhadap poin 1, saya tambahkan bantahan “kamu tidak menyebutnya GNU, karena di dalam pikiranmu kamu menganggap Linux lebih terkenal”. “Kenapa kamu tidak menyebutnya X11, komponen sistem yang lebih bisa dilihat dibanding kernel Linux yang tidak bisa dilihat?”. Maka saya yang dulu tidak akan bisa menjawab.
  3. Terhadap poin 2, kalau seandainya saya yang dulu bisa menjawabnya, kemungkinan akan menjawab “X11 memang lebih tampak, tetapi kernel Linux lebih penting dari X11”. Maka bantahan saya yang sekarang “GNU ada lebih dulu, GNU pioner dari semua sistem operasi yang free, bahkan GNU adalah sistem operasinya, dan GNU lebih penting dari kernel Linux”. “Dengan alasan yang sama, kenapa kamu masih menyebutnya Linux?”.
  4. Ketika dulu saya menganggap “GNU itu sistem operasi, tetapi kelemahannya GNU tidak punya kernel, dan kelemahan itu ditambal oleh kernel Linux” maka saya bantah “alasan yang sama terkena kepada kernel Linux, yakni Linux adalah kernel kekurangan sisa banyak sekali untuk menjadikannya sistem operasi, yang hal ini diisi oleh sistem operasi GNU”. “Kenapa kamu malah menyebut semuanya utuh hanya sebagai Linux?”.
  5. Terhadap poin 4, saya yang sekarang akan menambahkan bantahan “kenapa definisimu tentang GNU belum apa-apa sudah menyebut ‘tetapi kelemahannya‘ dengan titik berat kecondonganmu pada kernel?”. “Itu bukti kamu tidak tahu sedikit pun tentang GNU dan tidak kenal sejarah GNU”. Memang benar, saya yang dulu tidak pernah membaca www.gnu.org.
  6. Terhadap poin 4, saya yang sekarang akan menambahkan bantahan berikutnya “kenapa kalau kamu mengakui kekurangan GNU di satu komponen, kamu tidak mengakui kekurangan sebuah komponen yang bernama kernel untuk bisa disebut sistem operasi utuh?”.  Kemungkinan saya yang dulu akan mengatakan “oh iya juga ya”.
  7. Ketika dulu saya menganggap “nama GNU/Linux itu terlalu panjang”. Saya yang sekarang membantah “coba hitung GNU/Linux berapa karakter lalu hitung Indonesia berapa karakter”.
  8. Ketika dulu saya menganggap “nama GNU/Linux bisa disingkat jadi Linux saja” saya yang sekarang membantah “seharusnya lebih bisa disingkat jadi GNU saja, lebih singkat lagi”.
  9. Ketika dulu saya secara tidak sadar menganggap “segala-galanya dimulai pada 1991 oleh Linus Torvalds dengan sedikit bantuan dari proyek GNU” saya yang sekarang membantah “sistem operasi GNU sebagai proyek pertama kali diumumkan 1983”. “GNU/Linux itu nama yang mewakili pioner 1983 dan important contributor 1991 sekaligus”.
  10. Terhadap poin 9, saya yang sekarang menambahkan bantahan “menamakan Linux saja berkonsekuensi menghapus pioner 1983, memberikan kesan segala-galanya dimulai 1991″. Saya yang dulu tidak akan bisa menjawab karena memang tidak mempelajari sejarahnya secara serius.
  11. Terhadap poin 9, saya yang sekarang menambahkan bantahan “GNU adalah pioner dari semua sistem operasi free yang ada di dunia, karena pada masa 1983 tidak ada satu pun proyek sistem operasi free kecuali GNU”. “BSD saja pada waktu itu masih proprietary, baru mulai free efektif sekitar 1993”. Saya yang dulu tidak belajar sejarah BSD, tidak belajar sejarah GNU, tidak belajar sejarah UNIX maka sudah pasti tergelincir pada poin 9.
  12. Ketika dulu saya menganggap “perintah Linux ls” “perintah Linux mv” “perintah Linux rm”, saya yang sekarang membantah “di UNIX ada UNIX ls, sedangkan di GNU ada GNU ls”. “Di UNIX ada UNIX mv, sedangkan di GNU ada GNU mv”. “GNU adalah clone UNIX, komponen-komponen UNIX dibuat ulang oleh GNU dari nol tanpa mengandung source code UNIX”. “Tidak ada Linux ls, yang ada UNIX ls atau GNU ls”. “Baca man ls, baca man mv, baca man rm, di bagian baris paling bawah”.
  13. Ketika dulu saya menganggap “GNU adalah program tambahan saja”, saya yang sekarang membantah “GNU adalah sistem operasi”. “Kamu harus tegas mengatakan GNU adalah sistem operasi”. “Baca www.gnu.org“.
  14. Terhadap poin 13, saya yang sekarang menambahkan “pada masa itu hanya Proyek GNU yang didirikan dengan tujuan membuat sistem operasi Unix-like secara total menyeluruh, sementara proyek-proyek free pada masa itu biasanya proyek spesifik seperti X Window System atau TeX atau kernel Linux”. “Proyek GNU tidak pernah ditujukan membuat salah satu free software spesifik, tetapi ditujukan membuat sistem operasi Unix-like secara keseluruhan.”
  15. Terhadap poin 13, saya yang sekarang bisa menambahkan bantahan “kamu harus melihat bandingan paling dekat untuk Proyek GNU pada masa itu, yakni Proyek BSD, dari segi ditujukannya untuk membuat sistem operasi Unix-like yang utuh”.
  16. Ketika dulu saya menganggap “GNU adalah hal yang terlalu sulit dikenali” saya yang sekarang membantah “GNU itu sama seperti ReactOS di satu sisi”. “Jika ReactOS adalah clone Windows, maka GNU adalah clone UNIX”. “Jika ReactOS sukses, seluruh software Windows bisa berjalan di atas ReactOS; jika GNU berhasil maka seluruh software UNIX bisa berjalan di atas GNU”. “Hanya saja GNU sudah lebih dahulu ada dan lebih dahulu sukses”.
  17. Ketika dulu saya menganggap “nama itu tidak penting” saya yang sekarang membantah “lalu kenapa memilih nama Linux dan konsisten (secara membabibuta) memakai nama Linux?”. “Mengapa tidak bebas saja memilih nama buah atau apa pun secara random setiap hari ganti?”. “Kamu pasti menjawab: tidak bisa begitu!”. “Nama itu membawa makna”. “Nama itu bagian dari edukasi, nama yang benar membawa edukasi yang benar pula”. “Nama yang asal membawa penggambaran yang asal juga di sisi pendengar”. “Kamu tidak akan pernah bisa menjawabnya karena anggapan nama tidak penting itu salah, dan kamu sendiri pada hakikatnya menganggap nama itu penting”.
  18. Ketika dulu saya menganggap “nama Linux sudah mewakili seluruh komunitas baik free software maupun open source” saya yang sekarang membantah “kenyatannya penamaan Linux justru berhasil membuat publik lupa keberadaan proyek free software sebelum 1991 terutama Proyek GNU sebagai pioner 1983″. “Menamakan sistem GNU/Linux sebagai Linux saja punya konsekuensi negatif”. “Konsekuensi negatif itu adalah dilupakannya GNU secara perlahan hingga total sama sekali”. “Kamu adalah buktinya”. Saya yang dulu tidak akan bisa membantah balik karena inilah kenyataannya.
  19. Terhadap poin 18, saya yang sekarang menambahkan “pilih nama GNU/Linux yang mewakili keseluruhan komunitas dari era paling awal (GNU) hingga era lanjut (Linux)”. “Nama GNU/Linux juga mewakili free software dan open source (dilihat dari kecondongan Linus Torvalds kepada gerakan open source)”. “Jika kamu memang benar-benar niat mengedukasi”.
  20. Terhadap poin 18, saya yang sekarang menambahkan “jika nama GNU tidak disebut, publik akan melupakannya, setiap individu akan melupakannya”. “Jika nama GNU tidak disebut, free software akan dilupakan”. “Gerakannya disebut lupakan GNU, lupakan free software”. “Gerakan itu cenderung mengasosiasikan segalanya kepada open source, dan mengasosiasikan sistem keseluruhan kepada Linux“. “Kamu adalah buktinya”.
  21. Terhadap poin 18, saya yang sekarang menambahkan “individu pemula yang membuang nama GNU, biasanya tidak dapat menjelaskan definisi free software dan definisi open source serta tidak dapat menerangkan perbedaannya”. “Karena mereka tidak pernah membaca www.gnu.org“. “Seperti kamu”.

6 respons untuk ‘Bantahan untuk Diri Sendiri Mengenai Penamaan GNU/Linux

  1. Alhamdulillah, ana baru mengenal dengan betul Free Software dari kumpulan rekaman Seminarnya Mbah Richard M Stallman sejak sekitar setahun yang lalu, dan mulai sadar, akan pentingnya mengedukasi Free Software ketimbang OpenSource, Karena Free Software lebih dulu muncul ketimbang OpenSource, sering-sering membuka kembali rekaman Seminar Mbah Richard M Stallman dan Sukseskan GNU Project dan Free Software

  2. Terima kasih bang semua hampir paham pada judul Ini tapi untuk berberapa hal. 14 saya kurang mengerti nanti aku baca lagi

Mohon jangan gunakan emotikon: