Anda Tidak Akan Bisa Menggunakan Linux

Bismillahirrahmanirrahim.

Perlu ada tulisan ringkas yang menyadarkan para pemula. Saya tidak menyebutkan alasannya di sini. Yang penting, saya akan menyebutkan apa saja penyebab orang tidak bisa menggunakan Linux (bahkan mungkin untuk selamanya). Sudah ada banyak sekali tulisan pengantar menjadi pemula semisal How To Become A Newbie dan lain-lain. Namun sepertinya, masyarakat belum dapat menyerapnya karena terlalu panjang. Sekarang saatnya dibuat rangkuman dari sekian banyak tulisan itu.

Inti

Camkan. Anda tidak akan bisa menggunakan Linux jika memiliki sifat-sifat berikut.

  1. Bermental malas tetapi tidak mau gagal. Tipikal banyak newbie di Indonesia. Dijamin gagal 100% menggunakan Linux bahkan kesempatan untuk wipe Linux sangat besar. Suka tidak suka, kurva belajar itu pasti harus dilalui1.
  2. Mau memilih tetapi tidak mau menanggung konsekuensinya. Anda memakai Linux, Anda menerima konsekuensinya. Anda memilih Linux, Anda harus belajar. Sebagai OS desktop, Linux punya berbagai keterbatasan yang Anda harus terima sebagai kenyataan dan atasi itu bersama-sama komunitas. Sendiri atau bersama-sama, Anda tetap harus terima. Sama saja ketika Anda menggunakan Windows, Mac OS X, iOS, OpenBSD, ataupun Android.
  3. Tidak mau membiasakan diri menggunakan software legal. Ini adalah kebalikan sifat dari para senior yang sukses menggunakan Linux bertahun-tahun. Anda tidak akan memahami mengapa Ubuntu tidak menyertakan MP3 decoder pada ISO-nya, kecuali setelah membiasakan diri dengan legalitas. Wajar saja Anda kesulitan menggunakan Linux kalau di Windows sendiri Anda tidak mendorong diri menggunakan software legal (freeware atau open source).
  4. Tidak percaya diri bahkan untuk sekadar bicara dalam hati. Contoh nyatanya terlalu takut melakukan klik ini itu, perintah ini itu, percobaan ini itu, tidak berani mengikuti tutorial, tidak punya keberanian mencoba-coba tombol yang tersedia, di dalam sistemnya sendiri. Tentu saja Anda tidak akan pernah bisa, karena ilmu komputer itu selalu menuntut Anda untuk berani mencoba.
  5. Suka mengabaikan hal-hal penting. Contoh nyatanya lupa membuat backup, senang mengabaikan peraturan forum, tidak mau googling, tidak mau membaca tutorial sebelum bereksperimen, tidak mau mencatat pengalaman yang sudah diperoleh, suka mengabaikan dokumentasi atau help, tidak peduli dengan manpages, tidak peduli dengan deskripsi, atau suka membuat pertanyaan tanpa perincian mendetail. Risiko besar yang terjadi misalnya kehilangan 500 GB data, hilangnya Windows (padahal original), tercurinya data, dikeluarkan dari forum, dan lain-lain. Kalau itu terjadi, tanggung sendiri. Usahakan jangan merepotkan orang karena salah Anda sendiri. Kalau tidak siap, jangan menggunakan Linux dulu.
  6. Suka mengeluh. Ini akibat sifat nomor 2 di atas. Ini sifat yang membuktikan watak asli seseorang. Yakinlah Anda pasti akan gagal.
  7. Menganggap segala kejayaan bisa diraih tanpa usaha. Googling, bereksperimen, berhati-hati dalam berbuat, membaca dokumentasi, mendokumentasikan pengalaman, adalah usaha-usaha dalam menggunakan Linux. Kalau Anda tidak berusaha, maka jangan mengharap bisa menggunakan Linux. Kalau Anda kesulitan, cari bantuan dengan baik. Kalau ditemukan keterbatasan, atasi.
  8. Meremehkan orang lain. Contoh nyatanya adalah marah ketika senior tidak menjawab pertanyaan / menegur kesalahannya, atau senang bertanya dan bicara tanpa etika / aturan, menyalah-nyalahkan orang atas kesalahan yang dilakukan sendiri, atau secara tegas merendahkan orang lain di depan umum. Sekadar menulis pertanyaan tanpa mengindahkan peraturan itu sudah termasuk meremehkan orang lain, karena tidak memberikan penghormatan yang selayaknya bagi orang yang membaca. Mestinya Anda yang bertanya, Anda yang butuh. Anda menulis, Anda bertanggung jawab. Tulis pertanyaan dengan terperinci, mendetail, lengkap, dan berisi cukup informasi bagi pihak penjawab. Gunakan Ejaan yang Disempurnakan, belajarlah kalau belum bisa. Kalau Anda tidak mau mengindahkan hal-hal itu, Anda sebaiknya tidak usah menggunakan Linux saja.
  9. Tidak mau menghargai jerih payah orang lain. Contoh paling nyata misalnya mengejek terjemahan untuk antarmuka Linux seperti kata-kata Bahasa Indonesia yang asing tetapi dipakai sebagai terjemahan dari file, download / upload, offline / online, device, widget, account, dan lain-lain tanpa pernah mau berkontribusi. Menulis kata-kata tanpa singkatan saja tidak mau. Contoh lainnya adalah terlalu mudah membuat kesimpulan global mengenai suatu sistem, misalnya mengatakan “Linux tidak support semua modem” atau “Linux tidak punya pengolah gambar” atau semacamnya. Hal yang lebih parah adalah tidak mau tahu bahwa OS dan tools gratis yang digunakan saat ini adalah hasil jerih payah orang lain pula. Developer (dan para pemerhati bahasa) telah meluangkan waktu dan biaya yang demikian besar untuk Anda. Maka manfaatkan dengan baik. Jika tidak, maka tidak menggunakan Linux akan menghemat energi Anda.
  10. Selalu merasa sendiri. Contoh paling jelasnya adalah tidak mau googling. Merasa bahwa suatu masalah terjadi dan hanya Anda yang mengalaminya. Sebenarnya apa pun yang Anda persulitkan di Linux, pada umumnya sudah pernah dialami orang lain di seluruh dunia. Anda tinggal mencarinya di Google. Namun perasaan “selalu merasa sendiri” ini menghalanginya. Anda sebenarnya tidak sendiri. Komunitas Linux itu raksasa. Anda punya komunitas yang sangat besar di seluruh dunia. Bekerja samalah dengan mereka. Namun jika Anda tetap memelihara perasaan ini, Anda dengan sendirinya akan berhenti menggunakan Linux. Segera.

Perlu dicamkan oleh pembaca.

  • Penulis hanya menargetkan tulisan ini untuk mereka yang sudah sadar dengan legalitas software. Mereka yang masih belum mengakui pentingnya software legal tidak masuk hitungan sama sekali.
  • Penulis hanya menargetkan tulisan ini untuk mereka yang niat. Mereka yang pakai Linux hanya untuk pamer, cari pujian, sekadar coba tanpa keseriusan, tidak masuk hitungan sama sekali pula.
  • Tulisan ini bergaya sedikit sarkastik. Penulis cinta keramahtamahan jawaban, tetapi kadang memang perlu menyusun tulisan semacam ini.

Penutup

Tulisan ini tidak ditutup kemungkinannya untuk direvisi. Penulis mohon maaf untuk segala kekurangan. Semoga tulisan ini sampai tepat kepada yang memerlukannya.


 

1 Kalimat ini diambil dari f0xy, salah satu warga senior #ubuntu-indonesia.

16 respons untuk ‘Anda Tidak Akan Bisa Menggunakan Linux

  1. Jangan tanya -_-
    Saya ngenalkan linux ke mahasiswa aja ditanya: Kok gada desktopnya pak? Gimana caranya ngopi file ya?
    Gubrak dah……..

    • Tidak masalah. Memang tingkatan manusia dalam memahami sistem komputer itu lain-lain. Memang masih diperlukan pengajaran remeh temeh satu per satu kecil demi kecil kira-kira 10 tahun ke depan. Ini angka taksiran saya.

  2. Hahaha.. betul banget..
    Terutama tentang pembiasaan software legal..

    Banyak orang install linux tapi tetap pakai app windows.. (ga salah si)

    Cuma yaa… Yu no laaa

    • Terima kasih, Kang Batara. Maaf, ini posting lawas, masih mengandung kesalahan. Saya sekarang tidak mengakui istilah “pembajakan software” dan tidak mendukung “pemberantasan software bajakan”, sebagai gantinya saya mengakui istilah “penggandaan software” dan mendukung “pemberantasan proprietary software”. Terima kasih Kang Batara sudah mengingatkan saya.

  3. konsukeunsi memakai linux = harus belajar, belajar trial and eror, serching di google berusaha, ikut gabung komunitas,

    gw dari masa depan.

Mohon jangan gunakan emotikon: