Apa Pentingnya Source Code?

Bismillahirrahmanirrahim.

Ade Malsasa Akbar <teknoloid@gmail.com>

Tulisan ini diketik tanggal 12 diterbitkan 24 Februari dan masih belum rampung.

Jika Anda mendengar orang mengatakan pengguna akhir tidak berhak atas source code software, orang itu sedang menipu Anda. Dia ingin mengendalikan Anda dan orang lain, sehingga para pengguna tidak berdaya kecuali bergantung kepada satu pengembang yang esa, itu motifnya. Saya akan tunjukkan bahwa hak akses atas source code ialah hak pengguna yang tidak bisa dicabut. Oleh karena itu, hak atas source code ialah esensial bagi pengguna. Baca lebih lanjut

Jangan Sebut Pengguna Software “Pembajak”

Bismillahirrahmanirrahim.

Ade Malsasa Akbar <teknoloid@gmail.com>

Istilah kasar “pembajakan” (Inggris: piracy) untuk menyebut penggandaan software adalah propaganda para pengembang nonfree software[link1][link2][link3]. Istilah ini fitnah yang sangat menyimpangkan akal sehat, karena arti “pembajak” ialah “perampok yang membunuh korbannya secara massal dan merampas kendaraannya”, sementara pengguna software tidak membunuh siapa pun. Masyarakat yang memakai istilah ini tertipu propaganda. Motif propaganda ini adalah kekuasaan total pengembang nonfree software atas pengguna secara massal. Ketahuilah di mana ada istilah ini di situ masyarakat merasa ketakutan. Istilah ini sengaja didoktrinkan kepada masyarakat supaya kebebasan esensial pengguna (use-study-modify-share) dianggap kriminal, dan pelakunya masuk penjara. Istilah ini juga alat adu domba masyarakat, terbukti dengan adanya sayembara berhadiah[link1][link2] bagi sesiapa yang rela tetangganya masuk penjara dengan melaporkannya sebagai “pembajak”. Istilah ini juga yang mendoktrin masyarakat bahwa tidak ada software kecuali nonfree software.

Istilah yang benar untuk perbuatan pelanggaran lisensi adalah pelanggaran lisensi, tidak lebih, juga tidak fitnah. Orang yang sudah menyetujui lisensi kemudian melanggarnya, dia bersalah, tetapi dia tidak pantas disebut “pembajak”. Kesalahan dia sebatas melanggar janji bukan merampok dan membunuh orang. Jadi mari hapus istilah yang salah dan gantikan dengan istilah yang benar yang sesuai kenyataannya tanpa fitnah. Dengan menghapus istilah “pembajakan”, Anda mengurangi kekuatan para pengembang nonfree software, mengurangi rasa takut di masyarakat, dan memudahkan orang kenal free software.

Istilah “pembajakan” berasal dari para pengembang nonfree software, dan sama sekali tidak berasal dari komunitas free software, yang tujuannya untuk menghapuskan free software dan menyingkirkan orang-orangnya. Maka ini istilah fitnah yang sangat jahat dan saya anjurkan setiap orang untuk meninggalkan serta mengajak orang lain meninggalkannya.

Artikel ini terinspirasi oleh kamus istilah yang patut dihindari dari FSF.

Artikel bertopik software freedom ini berlisensi Creative Commons Attibution-NoDerivs 3.0 https://creativecommons.org/licenses/by-nd/3.0/.

FSM Bukan Perang Merek

Bismillahirrahmanirrahim.

Ade Malsasa Akbar <teknoloid@gmail.com>

Setiap sosialisasi free software (termasuk migrasi ke GNU/Linux) bukanlah perang merek. Kami komunitas yang menyosialisasikan Free Software Movement (FSM) bukan “salesman” tetapi kami menjelaskan software freedom kepada masyarakat. Kami berpihak kepada masyarakat luas (termasuk pemerintahan), kami tidak memojokkan masyarakat sebagai kriminal, dan kami tidak menuduh “pembajak” kepada pengguna yang melanggar lisensi software. Kami komunitas free software memandang nonfree software sebagai masalah sosial dan pemikiran di baliknya ialah sumber kriminalitas sistematis-otomatis. Software yang nonfree tidak patut digunakan oleh masyarakat dan pemerintahan sama sekali karena merugikan mereka. Dan kami memandang semua pengguna termasuk pemerintahan berhak menolak nonfree software secara total dan penolakan ini bukan fanatisisme.

Tugas kami jelas yaitu mengedukasi pengguna bahwa mereka yang menggunakan nonfree software sedang ditindas dan dirugikan secara massal, sehingga kami menjelaskan masalahnya dan menawarkan solusinya, yaitu free software.

Salah satu kegiatan kami yaitu membantu migrasi pengguna Windows ke GNU/Linux, bukan karena merek atau harga, tetapi karena Windows adalah nonfree, software yang memusnahkan kebebasan pengguna secara massal dan bahkan menyeret pengguna ke penjara. Kami juga membantu migrasi dari Microsoft Office ke LibreOffice, dari OOXML ke ODF; dari Adobe Photoshop ke GIMP; dari CorelDRAW ke Inkscape; dari nonfree software ke free software. Free Software Movement (FSM) ini semua dilakukan bukan karena perang merek, bukan karena harga (gratis vs berbayar), tetapi karena kami hendak menolong semua pihak bebas dari masalah sosial bernama nonfree software.

Tulisan bertopik software freedom ini berlisensi Creative Commons CC BY-ND 3.0 https://creativecommons.org/licenses/by-nd/3.0/.

Contoh Dokumen LaTeX Sederhana untuk Pemula

Bismillahirrahmanirrahim.

Saya suka dokumen yang dihasilkan dari LaTeX. Pada akhirnya saya suka menulis tulisan dengan LaTeX. Namun saya sering lupa sintaks-sintaks sederhana LaTeX. Maka saya taruh di sini templat dokumen LaTeX sederhana biar saya tidak lupa. Para pemula silakan pelajari dan sebarkan dokumen ini. Lisensi dokumen ini adalah CC BY-SA 3.0.

% dokumen ini dibuat oleh Ade Malsasa Akbar <teknoloid@gmail.com> berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0/
\documentclass{article}
% ditulis 13 Februari 2017
\title{Mengenal Kejahatan  Nonfree Software}
\author{Ade Malsasa Akbar}
\date{13 February 2016}
\begin{document}
\maketitle
\begin{abstract}
Nonfree software adalah setiap software yang mengendalikan penggunanya dan pengembang mengendalikan pengguna melaluinya dengan cara mencabut kebebasan pengguna. Dengan demikian nonfree software menimpakan power pengembang atas pengguna, menciptakan hubungan yang tidak adil. Karena \emph{power} yang absolut dan total inilah pengembang bisa merugikan, menindas, dan mencelakakan pengguna. Pengguna nonfree software tidak bisa mengubah kejelekan itu sama sekali karena kebebasannya dicabut sejak awal. Oleh karena itu nonfree software tidak menghormati kebebasan pengguna dan dengan itulah dia menimpakan kejahatannya terhadap pengguna.
\end{abstract}

\section{Heading 1}
\section{Heading 2}
\section{Heading 3}
\subsection{Heading 3.1}
\subsection{Heading 3.2}
\subsubsection{Heading 3.2.1}
\subsubsection{Heading 3.2.2}

\end{document}

screenshot_20170213_214241
 

Kegagalan Sosialisasi Free Software dan GNU/Linux

Bismillahirrahmanirrahim.

Ade Malsasa Akbar <teknoloid@gmail.com>

Banyak sosialisasi free software dilakukan berakhir tanpa hasil. Bentuk kasusnya ialah masyarakat gagal migrasi ke free software bertentangan dengan niat komunitas free software. Kenapa itu bisa terjadi? Tulisan ini meringkas sebab-sebabnya dan menawarkan solusinya. Baca lebih lanjut

Ketidakberdayaan Pengguna Nonfree Software

Bismillahirrahmanirrahim.

Ade Malsasa Akbar <teknoloid@gmail.com>

FSF tidak pernah berhenti mengingatkan masyarakat internasional bahwa proprietary software membuat pengguna tidak berdaya. Proprietary software mengikat semua pengguna kepada satu pengembang tunggal tanpa pilihan, oleh karena itu diistilahkan, tidak berdaya (Inggris: helpless). Sementara kegagalan sosialisasi GNU/Linux pada umumnya berputar pada kegagalan komunikasi, disebabkan oleh gagalnya ketidakberdayaan pengguna ini dimengerti oleh masyarakat. Kegagalan pemahaman itu disebabkan utamanya karena pembicaranya sengaja tidak menjelaskan software freedom. Maka untuk menolak kegagalan itu memang perlu ada tulisan yang berani memperlihatkan contoh-contoh ketidakberdayaan pengguna disebabkan oleh proprietary software. Perlu diingat bahwa proprietary software disebut juga nonfree software, bahwa seringnya proprietary software itu adalah malware, dan bahwa semua virus itu adalah proprietary software. Baca lebih lanjut

Pengumuman Pertama Proyek GNOME 1997

Bismillahirrahmanirrahim.

https://mail.gnome.org/archives/gtk-list/1997-August/msg00123.html

Disalin sebagian dari alamat tersebut:

  • From: Miguel de Icaza <miguel nuclecu unam mx>
  • To: gtk-list redhat com, kde fiwi02 wiwi uni-tuebingen de, guile cygnus com
  • Subject: The GNOME Desktop project.
  • Date: Fri, 15 Aug 1997 22:19:34 -0500
              The GNOME Desktop project
            (GNU Network Object Model Environment)
        http://bananoid.nuclecu.unam.mx/gnome

Selesai salinan.

Upgrade KDE Plasma Desktop ke 5.9 di GNU/Linux

Bismillahirrahmahirrahim.

Malam ini saya melakukan sudo apt-get upgrade dan sudo apt-get dist-upgrade di sistem operasi Neon 5.8. Kedua upgrade ini memakan bandwidth sekitar 500MB (400MB + 100MB) dan selesai dalam waktu 15 menit. Hasil upgrade sangat baik dan tidak ada error bahkan menghilangkan crash pada KOrganizer yang sempat terjadi malam ini. KDE Plasma saya di Neon ini termutakhirkan ke versi 5.9.1 sekarang, lebih baru satu point dari Plasma 5.9 yang saya ulas Selasa kemarin. Neon adalah sistem operasi GNU/Linux turunan Ubuntu yang dibuat oleh Proyek KDE sebagai showcase setiap ada rilis KDE Plasma terbaru. Baca lebih lanjut