Perkembangan Proyek Bengkel Ubuntu #4 Minggu 30 Oktober 2016

Bismillahirrahmanirrahim.

Siang ini hari Minggu 30 Oktober 2016 saya melakukan tugas berat di situs Proyek Bengkel Ubuntu http://bengkelubuntu.org sebagai berikut:

  1. Backup database dan keseluruhan konten situs. Saya memakai plugin All In One WP Migration dan berhasil.
  2. Backup keseluruhan situs dari server panel dengan ukuran total 100 MB++.
  3. Hapus WordPress dari server.
  4. Instal ulang WordPress.
  5. Restore database dan konten dengan All In One WP Migration. Proses restoring sangat lancar, mudah, dan berhasil tanpa ada error. Saya merekomendasikan plugin ini apabila ada orang yang mau instal ulang atau backup WordPress total dengan mudah dan berhasil. Terima kasih pengembang plugin All In One WP Migration.
  6. Saya menambahkan poster ajakan kontribusi di sidebar kanan. Gambar woro-bengkel.png.
  7. Saya menambahkan pranala ke situs Bapak Alldeb Nifa Dwi Kurniawan http://alldeb.net di sidebar kanan.
  8. Saya memutakhirkan halaman Ikut Kontribusi dengan gambar poster ajakan kontribusi.

Catatan penting: sebelum ini, saya tidak bisa melakukan tambah widget sama sekali karena ada kerusakan internal di mesin WordPress pada situs Proyek Bengkel Ubuntu. Baru pada hari ini saya bisa melakukannya. Alhamdulillah ‘ala kulli hal.

Belajar GNU Emacs Bersama Teman Lama

Bismillahirrahmanirrahim.

Sebuah hal yang sangat langka terjadi apabila saya bisa belajar GNU/Linux bersama orang secara nyata akibat sedikit orang yang mau mempelajarinya. Lebih mengejutkan lagi hari ini Rabu 26 Oktober 2016 saya mengalami hal yang jauh lebih langka lagi yaitu saya belajar GNU Emacs bersama kawan lama saya. Bagi Anda yang belum tahu, GNU Emacs adalah sebuah program text editor yang sangat cepat dan powerful, bisa digunakan untuk segala jenis teks terutama untuk kepentingan pemrograman, dengan basis pengguna yang sangat kuat di seluruh dunia. GNU Emacs adalah bagian dari GNU Operating System, oleh karena itu ia adalah free software (bahkan usianya lebih tua daripada GNU itu sendiri). Baca situs resminya https://www.gnu.org/software/emacs.

screenshot-from-2016-10-26-18-43-08
Tampilan GNU Emacs di laptop Ubuntu saya yang dilihat pertama kali oleh teman lama saya

Teman lama saya ini adalah seorang pemula murni dalam bidang GNU/Linux, tetapi beliau ingin belajar pemrograman C. Kebetulan malam ini saya memperlihatkan Emacs kepadanya yang sedang saya split jadi 3 window saat saya menulis suatu kode sumber C. Saya anjurkan beliau menginstal Emacs di Xubuntu 16.04 beliau dan beliau melakukannya! Sesaat kemudian saya mengajarkan kunci-kunci Emacs kepadanya dan beliau dalam sesaat itu bisa menavigasi split-split window dan melakukan compiling satu kode sumber C! Anda tahu rasanya bisa belajar GNU Emacs seperti ini? Sangat mengagumkan! Alhamdulillah, akhirnya saya bisa mengalaminya.

dsc_1733
Kiri: laptop teman saya (Xubuntu), kanan: laptop saya (Ubuntu), dua-duanya menayangkan GNU Emacs di atas GNU/Linux

Kunci-kunci yang saya ajarkan sengaja saya batasi. Yang paling pertama saya ajarkan kepadanya adalah C-x C-f untuk membuat sebuah berkas baru. Pada sentuhan pertama ini saya memberikan penekanan kepadanya, bahwa sistem kerja Emacs itu antara tombol Ctrl dan tombol huruf. Saya berikan sedikit latihan kecil sampai beliau terbiasa. Beliau bisa memahaminya. Kemudian kunci lain yang saya ajarkan adalah menu Emacs yaitu tombol F10, dan saya jelaskan bahwa beliau bisa mengetahui shortcut keys milik Emacs dari menu-menu yang ada. Kemudian, yang paling pokok saya ajarkan adalah C-x 2 (split window atas bawah) kemudian C-x 3 (split window kiri kanan) kemudian pastinya C-x o (pindah kursor ke window berikutnya). Ketiga kunci paling pokok ini beliau ulang-ulangi dan beliau bisa menerimanya. Ini sangat menarik, dan menyenangkan hati saya. Total waktu untuk kejadian di atas seluruhnya adalah kurang dari 30 menit.

Program dalam kode sumber C yang saya tulis dengan Emacs itu bisa Anda baca di sini http://paste.ubuntu.com/23383737/. Saya menyatakan program ini adalah free software dan bersifat copyleft. Program inilah yang teman lama saya coba kompilasikan di dalam Emacs.

Pengalaman hari ini alhamdulillah tergolong pengalaman yang ingin sekali saya alami sejak pertama saya kenal GNU/Linux. Kendati ini langka, saya tetap bersyukur, dan saya berharap besok saya masih tetap bisa mengalaminya. Saya ingin berbagi, saya ingin mengajarkan GNU/Linux. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Notabene: kejadian malam ini terjadi ketika saya sedang dalam proses mengerjakan pengunggahan paket .alldeb sesi terakhir.

Perkembangan Proyek Bengkel Ubuntu #2 Rabu 26 Oktober 2016

Bismillahirrahmanirrahim.

Catatan perkembangan kedua setelah yang pertama ini mencatat kejadian-kejadian tanggal 26 Oktober hari ini sebagai berikut.

  1. Pukul 00:00 WIB saya telah menyelesaikan setidaknya 2GB unggahan menggunakan strategi pukul berulang kali sebelumnya. Sisa unggahan saya 3GB saat ini. Paket-paket yang belum terunggah adalah 7 paket kelas berat semua yaitu calligra, eclipse, wine, gnome, kubuntu-desktop, gummi, dan texmaker.
  2. Tidak banyak yang bisa dilakukan hingga tengah malam. Koneksi internet tidak memadai.
  3. Lanjut ke #3.

Gambar: Paket-Paket yang Belum Terunggah

screenshot-from-2016-10-26-01-35-48

Perkembangan Proyek Bengkel Ubuntu #1 Selasa 25 Oktober 2016

Bismillahirrahmanirrahim.

Selama ini, sejak 2014 sampai 2016, setiap perubahan yang saya lakukan di Proyek Bengkel Ubuntu (http://bengkelubuntu.org) tidak saya dokumentasikan secara sinambung di Restava. Dimulai hari Selasa 25 Oktober 2016 ini saya putuskan akan saya tulis catatan perubahan di Restava setiap saya mengadakan perubahan di dalam proyek tersebut. Simbol #1 di atas menandakan ini catatan pertama yang akan dicatat secara sinambung. Proyek Bengkel Ubuntu adalah proyek free software terbesar saya.

  1. Satu minggu ini saya mengalami kegagalan terus menerus untuk melakukan unggah (baca: git push origin master) total data 6.4GB ke repositori GitLab milik Proyek Bengkel Ubuntu (https://gitlab.com/Malsasa/repositorialldeb-bengkelubuntuorg). Di antara bentuk kegagalan itu adalah kecepatan unggah yang mencapai 10 KiB/s tidak menolong amat sangat. Hal ini tidak saya ketahui sebabnya, padahal setiap malam saya berusaha melakukan unggah memakai @wifi.id. Pengunggahan kali ini adalah untuk paket-paket .alldeb untuk Ubuntu 16.04 Xenial Xerus amd64. Ya, saya tidak lagi memakai jasa penyimpanan Mediafire dan beralih ke GitLab sejak distribusi xenial amd64 ini.
  2. Dimulai 25 Oktober ini saya menjalani strategi “apabila aku tak bisa mengalahkanmu dengan satu pukulan, aku akan mengalahkanmu dengan banyak pukulan“. Saya melakukan push satu per satu paket, atau dua per dua paket, atau empat per empat paket, alih-alih melakukan push keseluruhan paket sekaligus. Strategi ini sukses untuk saat ini, yang pada waktu poin 2 ini saya tulis commit saya di GitLab mencapai angka d9677a6f yakni commit ke-5 pada 25 Oktober ini. Padahal sebelumnya selama seminggu saya hanya berhasil commit satu kali.
  3. Kecepatan unggahan malam ini mencapai 600 KiB/s dengan stabilnya di sekitar 300 KiB/s. Dibandingkan sebelumnya, saya maksimal hanya memperoleh 90 KiB/s dengan stabilnya di sekitar 30 KiB/s.

Gambar: Paket-Paket yang Harus Diunggah

screenshot-from-2016-10-25-23-12-56

Gambar: Prosesi Pengunggahan

screenshot-from-2016-10-25-23-24-49

Gambar: Hasil Pengunggahan di GitLab

screenshot-from-2016-10-25-23-39-26

Flash Disk Baru

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah. Saya membeli sebuah USB flash drive baru pada 16 September 2016. Spesifikasinya SanDisk Cruzer Blade 16 GB seharga Rp55.000. Tulisan ini mengikuti tulisan laptop baru di blog utama.

dsc_1626b

Alhamdulillah, dengan kandar baru ini saya dapat melakukan riset yang saya tidak bisa lakukan sebelumnya (karena hilangnya flash disk). Di antaranya adalah sudah tentu memuat live session GNU/Linux dan kemudian menyimpan data. Ditambah lagi, dengan kandar ini saya bisa memindah data dengan mudah di antara 2 laptop. Di antara GNU/Linux yang sudah saya muat ke SanDisk ini hingga hari ini (2 Oktober 2016) adalah openSUSE, elementary OS, Linux Mint 18, BlankOn, dan deepin.

Di antara pelajaran yang saya peroleh bersama kandar ini adalah bahwa program baris perintah GNU dd saat ini sudah memiliki fitur progress bar bawaan. Di antara pelajaran lain yang penting, adalah bahwa dengan ini saya bisa belajar perintah fdisk dan mkfs, yang sebelumnya tidak mampu saya lakukan. Ke depannya, saya akan gunakan flash disk ini untuk setiap distribusi GNU/Linux yang hendak saya tulis artikelnya atau yang mau saya pelajari secara spesifik. Alhamdulillah, saya harap sebuah flash disk ini bisa bermanfaat untuk diri saya dan masyarakat seluruhnya.